Get Creative in the Corel Asia-Pacific Digital Art Competition 2010!

Win Big Prizes. From now until August 31, 2010, strut your creative stuff with Corel software in one of Asia’s richest digital art competitions. Submit video, graphics and more to WIN. Grand Prize worth US$10,000. Lucky Draw prizes for voting and sharing the news. Find out at www.corel.com/apac-contest

Thursday, May 6, 2010

Instalasi Ubuntu 10.04 - dalam 7 langkah

Ubuntu 10.04 yang baru dirilis seminggu yang lalu tepat nya tgl 29 April 2010 layak untuk disimak. Salah satu yang menarik adalah edisi khusus untuk Netbook. Bila anda merencanakan untuk membeli Netbook mintalah Netbook yang di bundle dengan OS yang khusus untuk Netbook. Sudah waktu nya kita menolak bundling Netbook dengan Windows XP. Ini OS yang mustinya sudah masuk musium tapi tetep dikomersialkan oleh MS. Ingat Win XP sudah ada sejak Netbook belum ada, jadi layak kita sebut sebai OS yang sudah kadaluarsa. Perusahaan sebesar MS mustinya malu menjual produk yang sudah kadaluarsa.

Beberapa brand sudah mulai membundle dengan MOBLIN, salah satu OS hasil kolaborasi Intel yang sangat berkepentingan dengan processor Intel Atom nya yang banyak dipakai di Netbook. Ini juga pilihan yang baik sebagai salah satu alternatif.

Bila terpaksa tidak ada pilihan Netbook yang bundle dengan OS yang khusus untuk Netbook belilah Netbook yang kosongan (tanpa OS) dan lakukan instalasi sendiri OS Ubuntu versi 10.04 yang terbaru ini. Langkah-langkah nya mudah sekali. Bahkan hanya memerlukan 7 langkah saja (kurang lebih). Saya coba ilustrasikan disini barangkali berguna bagi anda untuk pembelian Netbook selanjutnya.

Catatan :
Alangkah bijaksana nya anda bila selilish harga Netbook bundle dengan OS Win XP yang sudah kadaluarsa itu anda sumbangkan kepada pihak-pihak yang lebih memerlukan nya karena anda bisa menikmati OS yang lebih baru. lebih modern, dan bebas dipakai serta legal.

Masukkan CD Ubuntu Netbook 10.04 ke dalam CDROM, hidupkan Netbook anda (set booting dari CD)
Akan muncul tampilan sbb :

Tunggu hingga muncul gambar sbb :

Kilik "Install Ubuntu-Netbook 10.04
Akan muncul sbb :

Sesuaikan dengan time zone anda kemudian klik "Forward"
Muncul :

Pilih keyboard yang sesuai dan klik "Forward"
Akan Muncul :

Bila hard disk di netbook kosong muncul menu seperti diatas, bila sudah ada isi sebelum nya anda akan diberikan pilihan untuk mengubah/menghapus partisi yang ada di netbook anda. Selanjutnya klik "Forward"
Akan Muncul :

Isi nama dan password sesuai yang anda kehendaki dan pilihlah mau login otomatis atau harus mengisi password dulu setiap kali login. Selanjut nya klik "Forward"
Akan Muncul :

Tinggal klik "Instal" ........
Maka Ubuntu akan melakukan instalasi secara otomatis dan lengkap ke dalam netbook anda.
Tidak perlu sediakan DRIVER APAPUN. Semua sudah lengkap disediakan oleh Ubuntu, termasuk driver untuk network card, wifi, camera, dll.
Proses instalasi nya :

Tinggal tunggu sampai 100%

Catatan :
Sebaik nya anda menginstall Ubuntu ke dalam Netbook anda dalam kondisi Netbook (ethernet card) tidak terhubung ke internet. Saking pinter nya Ubuntu dia akan mendeteksi koneksi ke internet dan pada saat instalasi akan langsung mendownload "update" dari repository dan langsung diinstallkan ke komputer anda. Proses ini bisa makan waktu cukup lama bila koneksi internet anda lambat.

Akhir nya :

Tinggal klik "Restart Now"

Selesai lah sudah instalasi Ubuntu di komputer anda.

Catatan:
Kemungkinan setelah anda tekan tombol "Restart Now" muncul tampilan Text yang bertulisan "ERROR ......." ber baris-baris. Jangan khawatir itu hanya proses ending dari instalasi Ubuntu yang agak kurang sempurna. Keluarkan CD dari CDROM anda kemudian matikan komputer secara hardware kemudian hidupkan kembali.
Ubuntu anda siap dipergunakan..........

Selamat mencoba ..........

Tuesday, October 21, 2008

NetBeans 10th Birthday Celebration!



Ghoost...!!!

I almost forgot, it's been written in the Issue 363 of The Weekly Newsletter, which is I received in my Inbox on 14th October 2008 that there will be a celebration on 10th NetBeans Birthday.

"Since 1998, NetBeans has grown from a student project into an award winning Open Source project, IDE and application platform. With millions of downloads a year worldwide, the NetBeans community boasts an active and diverse following of software developers, students, instructors and partner companies. Throughout the week, visit this page for unique content—video greetings, community profiles and more—that will highlight some of the key initiatives and dedicated individuals whose contributions have kept the NetBeans momentum going strong."

So... I point my firefox to the pages... And writes this little thing in my Ubuntu Security Blog's to be part of NetBeans Decathlon!

Friday, September 7, 2007

Menggunakan Perintah Sudo : Untuk Menjaga Keamanan di Ubuntu (2)

Sejauh ini (dalam buku ini; "Hacking Ubuntu" oleh Neal Krawetz, John Wiley & Sons 2007), kita sudah sering menggunakan perintah Sudo untuk menjalankan perintah sebagai root. Perintah Sudo mengijinkan anda untuk menjalankan sebuah perintah sebagai root. Instalasi default dari Ubuntu menyertakan perintah Sudo dan memberikan hak akses kepada user default. Jika anda ingin menjalankan sebuah perintah dengan hak sebagai root, maka anda dapat menggunkan Sudo. Perintah lainnya yang sejenis adalah sudoedit, perintah ini mengijinkan anda untuk mengedit sebuah file sebagai root. Sebagai contoh, untuk mengedit file /var/spool/anacron/ cron.daily, anda dapat menggunkan salah satu perintah ini :
sudo vi /var/spool/anacron/cron.daily
sudoedit /var/spool/anacron/cron.daily

Tip
Perintah sudoedit akan menggunakan editor yang di definisikan sebagai variabel pada $EDITOR. Jika tidak ada editor yang di definisikan disini, maka akan digunakan nano sebagai editor.


Sedikit tentang Sudo
Pada awal perkembangan Unix (sekitar tahun 1970-an), para administrator membutuhkan sebuah cara untuk ber-ganti2x hak aksesnya sebagai user. Ini dapat dilakukan dengan perintah su. Walaupun dibuat untuk merubah hak akses dari user, kegunaan sesungguhnya adalah untuk merubah hak akses dari user biasa menjadi root. (Karena alsan tersebut, perintah su, kadang2x disebut sebagai perintah super-user.)

Ada beberapa resiko yang sangat besar jika menggunakan su untuk menjalankan sebuah peritah sebagai root. Karena semua perintah akan dieksekusi dengan hak akses root. Padahal, seringkali hanya ada sebuah perintah saja diantara serangkaian perintah2x yang kita ketikkan yang memerlukan hak akses root. Selain itu, pada saat melakukan login sebagai root di terminal, kita seringkali lupa terhadap hak akses dari user yang kita gunakan. Sehingga menghapus sebuah file secara tidak sengaja dengan hak akses tersebut, dapat merupakan sebuah bencana bagi kita dibandingkan dengan menghapus file-nya sebagai user biasa.

Sudo diciptakan untuk membatasi perintah2x yang dapat dijalankan dengan hak akses sebagai root. Jadi hanya hak akses dari perintah2x tertentu saja yang diganti. Sehingga Sudo dapat digunakan untuk membatasi perintah2x apa saja yang dapat dijalankan dengan hak akses sebagai root. Setalah perintah tersebut dijalankan, maka anda akan kembali menjadi user biasa. Dengan cara ini, maka hanya perintah yang benar2x memerlukan hak akses sabagai root saja yang akan dijalankan dengan hak akses ebagai root.

Walaupun sistem2x Unix lama tetap mempertahankan perintah su, untuk merubah tingkatan hak akses, tetapi perintah sudo semakin populer. Hampir sebagaian besar distro BSD dan Linux (termasuk Ubuntu), perintah Sudo sudah menjadi standar jika ingin menggunakan hak akses sebagai root. Walaupun perintah su, juga diikut sertakan pada saat proses instalasi Ubuntu, anda tidak dapat menggunakannya sebelum anda merubah password-nya melalui perintah sudo passwd root.


Menambahkan user baru kedalam perintah Sudo
File konfigurasi dari sudo adalah /etc/suders. File konfiguari ini berisi daftar dari, siapa saja yang dapat menjalankan sebuah perintah sebagai root, perintah2x apa saja yang dapat dijalankannya, dan pilihan2x konfigurasi lainnya. Listing 10-1 memperlihatkan nilai default dari file /etc/sudoers. Walaupun file ini dapat di edit dengan menggunakan perintah sudo vi /etc/sudoers atau sudoedit /etc/sudoers, hal ini tidak disarankan untuk anda lakukan. Sebagai gantinya anda dapat menggunakan perintah sudo visudo. Perintah visudo, memastikan bahwa hanya ada seorang saja yang sedang mengedit dalam suatu waktu. Perintah ini juga memeriksa kesalahan2x dari syntax. Jika terjadi kesalahan2x syntax pada file /etc/sudoers, maka anda tidak akan dapat mejalankan perintah sudo lagi untuk memperbaiki kesalahna yang anda buat.

File /etc/sudoers yang default akan memberikan hak akses kepada siapa saja yang tergabung dalam group admin. User yang bukan admin, tidak akan dapat menjalankan perintah dengan hak akses sebagai root. Jika anda ingin menambahkan seseorang kedalam group admin, lakukan hal sebagai berikut :

Gunakan perintah vigr untuk mengedit file /etc/groups.
sudo vigr




===============================================
File /etc/groups berisi daftar dari setiap nama groups, nomor ID group, dan daftar pemakai pada group tersebut yang dipisahkan oleh sebuah tanda koma. Carilah sebuah baris yang dimulai dengan kata admin. Baris tersebut berisi sebuah nama (yang merupakan nama pemakai Ubuntu yang default). Sebagai contoh, nama pemakai default penulis adalah neal dan pada baris tersebut akan tertulis sbb:

admin:x:112:neal

Tambahkan sebuah nama pemakai yang baru pada baris ini. Gunakan tanda koma untuk memisahkan antara nama pemakai. Sebagai contoh, jika penulis ingin menanmbahkan nama pemakai marc, maka penulis akan mengetikkan sbb:

admin:x:112:neal,marc

Simpanlah perubahan tersebut dan keluar dari editor.

Note Perubahan pada /etc/groups tidak langsung dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi. Jika pemakai pada saat ini sedang login, dia harus melakukan logout terlebih dahulu untuk dapat melihat perubahan pada groupnya.


Jika anda inging memberikan akses Sudo kepada pemakai lainnya, tetapi anda tidak mau menambahkannya ke dalam group, maka anda dapat menambahkannya sebagai privileged user.

Edit file /etc/suderers dengan menggunakan sudo visudo.

Carilah baris yang berisi root ALL=(ALL) ALL.

Buat baris baru dengan nama pemakai. Sebagai contoh, jika penulis inging memberikan akses kepada "marc", maka penulis akan menambhakan sbb:

root ALL=(ALL) ALL
marc ALL=(ALL) ALL

Penambahan ini, menjelaskan bahwa pemakai dengan nama "root" dan "marc" dapat menggunakan Sudo dan dapat menjalankan perintah apa saja sebagai root.

Simpan perubahan anda dan keluarlah dari perintah visudo.


Listing 10-1: The Default /etc/sudoers File



# /etc/sudoers
#
# This file MUST be edited with the 'visudo'
#
# See the man page for details on how to write a sudoers file.
# Host alias specification

# User alias specification

# Cmnd alias specification

# Defaults

Defaults !lecture,tty_tickets,!fqdn

# User privilege specification
root ALL=(ALL) ALL

# Members of the admin group may gain root privileges
%admin ALL=(ALL) ALL




Merubah Pilihan-pilihan pada perintah Sudo
Perintah Sudo yang default memiliki 3 pilihan yang aktif (enable), yaitu !lecture, tty_ticket, dan !fqdn. Ketiga pilihan ini merupakan sebuah flag - tanda seru (!) akan menon-aktifkan (disable) pilihan tersebut. Pilihan-pilihan lain dapat ditambahkan, termasuk juga nilai-nilai. Pilihan-pilihan tersebut berada pada baris default pada file /etc/suders (gunakan perintah sudo visudo untuk merubah file ini). Beberapa pilihan perintah yang mungkin anda inginkan untuk dirubah adalah:

lecture - Pada saat flag ini aktif (enable), perintah sudo akan memberikan peringatan mengenai menjalankan perintah sebagai root. Ini akan sangat berguna jika dalam suatu sistem memiliki banyak Administrator. Walaupun, orang biasanyanya akan mengabaikan peringatan tersebut. Proses instalasi default pesan dari lecture akan dinon-aktifkan (disable): !lecture.

timestamp_timeout - Pilihan ini memberikan delay waktu dalam menit sebelum perintah sudo meminta anda untuk mengisikan passwordnya kembali. Jika anda menjalankan banyak perintah sudo dalam suatu rangakaian proses, maka akan menjadi sangat menyusahkan jika harus mamasukkan password setelah setiap perintah sudo tersebut. Konfigurasi default dari timestamp_timeout adalah 15 menit (timestamp_timeout=15) - jika perintah sudo anda yang terakhir di proses lebih dari 15 menit yang lalu, maka nada harus mengisikan password anda untuk menjalankan perintah sudo berikutnya. Memberikan nilai 0 pada timestamp_timeout, maka anda akan selalu harus mengisikan password anda; jika anda memberikan nilai negatif maka timeout akan dinon-aktifkan (disable). Jika anda ingin meningkatkan keamanan dari sistem anda, maka anda harus memberikan nilai yang serendah mungkin (atau memberikan nilai 0).

tty_tickets - Jika anda memiliki banyak jendela yang terbuka pada desktop anda, maka anda diharuskan untuk mengisikan password anda pada saat pertama ali anda menjalankan perintah sudo di jendela yang manapun. Ini disebabkan kerana flag tty_tickets - setiap terminal (tty) memiliki lingkungan sudo-nya sendiri-sendiri. Jika anda menon-aktifkan (disable) flag ini (!tty_tickets), maka mengisikan password dari perintah sudo di sebuah jendela, akan menghentikan permintaan password dari sudo di jendela-jendela lainnya.

fqdn - Jika nana dari host digunakan pada file sudoers, flag ini menunjukan penggunaan dari
fully qualified domain names
(fqdns).

passwd_tries - Pilihan ini digunakan untuk menentukan berapa kali pemakai dapat mencoba memasukkan passwordnya sebelum perintah sudo akan dibatalkan (tidak dapat dijalankan, karena passwordnya salah). Nilai defaultnya adalah passwd_tries=3.

insults - Dengan flag ini, jika pemakai memasukkan password yang salah, maka perintah sudo akan memberikan pesan-pesan random. Nilai defaultnya adalah !insults. Sebagai contoh :

$ sudo id
Password: [wrong]
Just what do you think you're doing Dave?
Password: [wrong]
It can only be attributed to human error.
Password: [wrong]
My pet ferret can type better than you!
sudo: 3 incorrect password attempts

Tip Selain itu, masih banyak pilihan-pilihan konfigurasi termasuk untuk proses pencatatan log dan batasan-batasan yang diberikan oleh pemakai (user-based restrictions). Jika anda memiliki keperluan khusus, lihatlah petunjuk manual dari sudoers (man sudoers).


Menjadi Root
Walaupun model keamanan dari Ubuntu mengijinkan semua perintah administratif melalui sudo, tetapi ada suatu saat anda menginginkan menggunakan perintah sebagai root. Untunglah, ada beberapa cara untuk melakukan ini dengan perintah sudo. Beberapa contoh mislanya:

sudo -s # jalankan sebuah shell sebagai root
sudo bash -o vi # jalankan sebuah shell tertentu sebagai root
sudo -i # setting lingkungan login sebagai root
sudo su - root # menjadi root dan jalankan lingkungan login sebagai root

Pada dua contoh pertama, shell berjalan sebagai root, tetapi variabel lingkungan (seperti $HOME) hanya di turunkan. Pada dua contoh berikutnya, variabel-variabel lingkungan bebnar-benar digantikan dengan setting lingkungan sesungguhnya.

Jika anda benar-benar ingin melakukan login sebagai root, maka anda dapat menggunakan sudo passwd root untuk memberikan password kepada root. Setelah anda memberikan password, maka root akan dapat log in. Anda dapat mebatalkan perubahan ini dengan sudo passwd -l root untuk mengunci pemakai.

Peringatan Mengaktifkan login dari root adalah sesuatu yang harus di hindari. Sebuah proses login dapat memberikan catatan dari akuntabilitas. Jika seseorang melakukan login tanpa personalisasi pemakai, maka tidak ada cara untuk mengidentifikasikan seseorang yang sedang login itu. Sudo memberikan catatan audit di /var/log/auth.log (walaupun pemakai dengan akses Sudo dapat menghilangkan catatan log ini).

Sunday, August 26, 2007

Mengamankan Ubuntu: Sebuah Pengantar (1)

Dari hasil proses instalasi baru, Ubuntu merupakan sebuah system operasi yang sangat aman. Tanpa harus memberikan patch keamanan apapun, Ubuntu sudah meminimalkan resiko penyerangan dari luar. Tetapi, merawat keamanan setelah proses instalasi merupakan tanggung jawab anda. Ada beberapa trik yang dapat anda lakukan agar file2x dan data2x anda aman. Diantaranya menggunakan Sudo untuk masuk sebagai root, menggunakan Gnu Privacy Guard (GPG) untuk dapat men-deskripsi pesan2x yang di enkripsi, mengaktifkan system file yang terenkripsi, dan bahkan enkripsi pada file log dan manajemen cache. Ubuntu pada umumnya sudah cukup aman sejak dari awal proses instalasi, tetapi dengan beberapa teknik khusus, Ubuntu dapat dibuat menjadi jauh lebih aman.

Diluar dunia keamanan, banyak orang beranggapan bahwa enkripsi dan penghapusan cache sebagai pertanda perasaan bersalah. Pertanyaan yang mendasarnya biasanya adalah, “mengapa anda menutup-nutupinya jika anda merasa tidak ada yang perlu untuk disembunyikan?” Hanya karena anda melakukan enkripsi terhadap data anda dan menghapus file2x temporer, bukan berarti anda telah melakukan sesuatu yang illegal. Bayangkan itu seperti halnya anda menutup tirai pada jendela kamar tidur anda – itu berarti anda ingin menjaga privasi anda, bukan berarti anda sedang melakukan sesuatu yang salah. Kerahasiaan pribadi dapat juga berarti tindakan pencegahan. Jika laptop anda dicuri, apakah anda menginginkan sang pencuri melihat semua informasi rekening bank anda melalui web cache anda? Hal yang sama berlaku juga untu komputer2x di rumah anda. Pencuri juga akan tertarik dengan desktop PC anda, sama halnya ia juga akan tertarik kepada TV dan perangkat stereo milik anda.

Mengamankan sistem anda dapat membatasi kerugian yang akan anda dapatkan. Selain itu, sebagian besar langkah2x pencegahan ini tidak membutuhkan pekerjaan tambahan sesudah proses instalasi dan konfiguarsi awal.
Memahami Default dari Keamanan Ubuntu

Proses instalasi pada Ubuntu menggunakan model keamanan dasar, yaitu tidak ada satupun layanan akses jaringan yang diaktifkan. Prinsip dasar ini memastikan bahwa proses instalasi tidak akan menyebabkan adanya serangan secara remote. Jika anda membutukan layanan jaringan, maka anda harus melakukan instalasi layanan jaringan. Bahkan setelah anda melakukan instalasi terhadap layanan jaringan, biasanya akan ada beberapa langkah2x yang harus dikerjakan agar dapat berfungsi dengan sempurna.

Ada beberapa langkah2x dasar untuk merawat dan/atau menjaga sebuah sistem Ubuntu yang aman:

§ Jangan gunakan root -- Proses instalasi default pada Ubuntu tidak memberikan root password dan anda tidak dapat log in sebagai root. Tetapi, user default dapat menggunakan perintah Sudo (akan dibahas lebih detail pada bagian ke 2) untuk menjalankan perintah2x sebagai root. User tambahan lainya tidak akan dapat menggunakan Sudo, tanpa ada ijin secara eksplisit dari user default. Membatasi hak akses terhadap root akan meminimalkan kerusakan pada system operasi baik secara sengaja maupun tidak.

§ Membatasi layanan jaringan – Aktifkan hanya layanan2x yang anda perlukan. Jika anda tidak memerlukan sebuah mail server, maka jangan di install. Jika anda tidak memberikan layanan host web pages, maka jangan install sebuah web server. Penyerang hanya dapat meyerang layanan jaringan yang aktif di system anda.

§ Gunakan sumber software yang terpercaya -- (akan dibahas lebih detail pada bagian lainnya) yang akan membahas mengenai cara memodifikasi /etc/apt/ sources.list daftar repository yang tersedia. Lokasi dari Repository default berasal dari sumber yang terpercaya, yaitu empat buah lokasi repository resmi dari Ubuntu. Tetapi, terdapat ratusan lokasi repository yang tidak resmi. Melakukan proses instalasi software dari sebuah repository yang tidak dikenal dan tidak terpercaya dapat menyebabkan munculnya hal2x yang tidak diinginkan. Jangan rubah setting dari repository default atau menginstal software dari penyedia repository yang tidak terpercaya, kecuali anda benar2x yakin bahwa tindakan tersebut tidak akan membahayakan. Peringatan: hanya karena mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut aman bukan berarti itu benar2x aman.

§ Batasi penggunaan scripts -- web browser, software chat room, dan program2x lainnya dapat memberi ancaman dari software yang akan merusak sistem anda. Jika anda tidak memerlukan sebuah fungsi tertentu, maka janganlah anda aktifkan fungsi tersebut. Sebagai contoh, jika anda tidak memerlukan Java atau JavaScript pada browser anda, maka janganlah diaktifkan.

§ Gunakan strong passwords – Jika hanya anda yang menggunakan komputer anda dan anda tidak mengijinkan akses jaringan secraar remote, maka anda dapat saja memberikan password abcd atau nama hewan peliharaan anda sebagai password. Tetapi, jika anda berada di lingkungan jaringan perusahaan yang memiliki banyak pemakai, atau anda mengaktifkan akses secara remote, atau di rumah dengan anak balita (atau kucing anda) yang suka menekan tombol delete, maka gunakanlah sebuah strong password. Serangan akses secara remote dan akses physical dapat menggunakan pendekatan brute force yang meliputi:

1 Dictionary words – Jika password anda dapat ditemukan dalam sebuah kamus (English, French, Chinese, dan lain2x) maka akan dengan mudah di terka.

2 Words with numbers – Kombinasi huruf dan angka yang sederhana, seperti apple12 atau 288cereal dapat dengan mudah diterka. Hal yang sama berlaku dengan tanda baca (hello! dan ?what?).

3 Keyboard patterns - urutan seperti asdfghjk juga sangat mudah untuk diterka.

4 Common data – Nomor Polisi kendaraan, tanggal (lahir, pernikahan, dan lain2x), nama anak, dan jenis lain dari informasi pribadi adalah sangat mudah diterka.

§ Sebuah programs seperti John the Ripper (sudo apt-get install john) di desain untuk melakukan pembobolan passwords melalui dictionary attacks dan pola-pola sederhana dari sebuah password yang sudah dijelaskan diatas. Menurut pengalaman penulis, Program John dapat membobol sekitar 20 persen dari password dalam waktu lima menit pertama, dan hamper sampai 80 persen dalam beberapa jam saja. Passwords yang baik tidak akan berdasarkan kata dari sebuah kamus atau pola2x sederhana, dan mudah diingat.

Tip
Jika anda adalah seorang administrator yang memiliki banyak pemakai pada system anda, pertimbangkan untuk menggunakan John the Ripper untuk melihat password2x pemakai anda yang kurang baik.. Akan lebih aman jika anda yang menemukannya dan mintalah kepada pemakai untuk mengganti passwordnya. Daripada anda menunggu seseorang menemukannya dan memanfaatkannya.

§ Jangan pertaruhkan keamanan anda. Dengan berkata "Saya memiliki sebuah password yang baik – password itu adalah nomor siswa anda dari masa SMU dan tak ada seorangpun yang dapat menerkanya!" itu adalah sebuah petunjuk bagi seorang penyerang. Jangan berikan petunjuk apapun buat password anda, jangan kirimkan emalui e-mail, dan jangan katakana kepada siapapun. Jika anda merasa seseorang memiliki petunjuk2x untuk password anda , maka gantilah dengan segera. Ingatlah: Seseorang yang merasa tidak nyaman dengan perubahan sebuah password adalah anda sendiri. Selain passwords, jangan berikan akses Sudo anda kepada orang lain, jangan menginstalasi software yang berasal dari orang tak dikenal. Kekuatan dari keamanan sistem anda adalah titik terlemahnya, dan itu biasanya adalah pemakai di system anda.

Peringatan
Jangan gunakan sistem password dari Ubuntu anda di tempat lain. Banyak orang menggunakan password yang sama untuk password mereka di Yahoo!, Gmail, dan eBay atau layanan online lainnya. Jika anda menggunakan password anda dimana-mana, maka jika salah satu password itu dapat di bobol, maka akan membuka akses ke tempat2x lainnya. Kebanyakan orang mengabaikan kemampuan blackhat hacker's dalam membobol password anda.

Secure by Default
Proses instalasi Ubuntu server dan desktop tidak menyertakan layanan jaringan secara remote. Dengan cara ini sebuah proses instalasi yang bersih dapat dilaksanakan dan disiapkan tanpa adanya resiko penyerangan dari luar kepada sistem anda.

Setelah proses instalasi, anda dapat mengupdate sistem anda (sudo apt-get update; sudo apt-get upgrade) dan mulai menambahkan layanan2x dan user accounts. Ini akan meminimalkan resiko dari penyerangan secara remote.

Ide dasar dari “no default network services” adalah salah satu dari kelebihan Ubuntu dibandingakan dengan sistem operasi lainnya. Sebagai contoh, Microsoft Windows, HP-UX, dan RedHar Fedora Linux semuanya mengaktifkan beberapa layanan dasar jaringan selama proses instalasi. Ini dapat menyebabkan masalah besar. Misalnya, jika anda bekerja di suatu perusahaan besar yang memiliki beberapa system Windows yang terinfeksi oleh virus, maka melakukan instalasi sebuah sistem Windows yang baru akan menghadapai sebuah masalah besar: system yang baru anda instalasi akan terinfeksi bahkan sebelum patch keamanan pertama anda gunakan.

Wednesday, August 22, 2007

7 Tip Setelah Instalasi Ubuntu 7.04

< Translated from http://www.linuxworld.com.au/index.php/id;1140961447;pp;1;fp;2;fpid;37,
http://www.linuxworld.com.au/index.php/id;1140961447;pp;2;fp;2;fpid;37, dan
http://www.linuxworld.com.au/index.php/id;1140961447;pp;3;fp;2;fpid;37 >

Yup, anda baru saja selesai melakukan proses instalasi Ubuntu 7.04, yang dikenal sebagai "Feisty Fawn" sebuah release yang menjadi pilihan utama (saat ini) bagi siapapun pengguna Linux. Anda sudah melakukan proses booting dari disket instalasi, melihat-lihat lingkungan kerja sistem operasi untuk mengetahui bahwa mesin anda dapat bekerja dengan baik, dan kemudian melakukan double-click di ikon Install yang ada di desktop anda. Program instalasi Ubuntu membantu anda membuat ruang partisi di hard disk anda, dan bahkan
meng-copy beberapa dari dokumen dan setting yang anda buat di sistem operasi Windows.

Setengah jam yang lalu, anda hanya memiliki sistem operasi Windows di PC anda, tetapi sekarang anda memiliki pilihan pada saat booting, dan sebuah dunia baru yang dapat dijelajahi. Selamat!

Tetapi tunggu -- sebelum anda menjelajah terlalu dalam, ini adalah tujuh langkah yang dapat anda kerjakan sekarang juga untuk mencegah anda sakit kepala dan menolong diri anda sendiri menikmati lingkungan yang baru.

1. Perbaiki tombol Alt sebelah kanan.

Para pengguna di Amerika Serikat pasti langsung menjumpai kasus bahwa tombol Alt yang ada disebelah kanan tidak berfungsi di Ubuntu. Ini akan membuat anda menjadi gila, jika anda sering menggunakan tombol tersebut. (Saya sering menggunakannya, dengan menekan Alt-F2 sebagai perintah Run di Gnome.)

Secara default Ubuntu akan memberikan fungsi tombol Alt sebelah kanan (tidak berlaku untuk tombol Alt sebelah kiri) sebagai input "third level" karakter -- sehingga, tombol tersebut disiapkan untuk mengetikkan simbol2x tambahan (extended) dan internasional. Ini sangat bermanfaat bagi rekan2x kita pengguna Ubuntu dimana karakter "third level" digunakan, tetapi applet dari Gnome Keyboard Indicator menunjukan bahwa pada layout keyboard U.S English tidak berisi simbol2x third level. Sehingga bagi kita pengguna layout keyboard U.S English, tombol Alt sebelah kanan harus kita isi dengan fungsi lain yang bermanfaat bagi kita.

Untuk memfungsikan tombol Alt sebelah kanan agar berfungsi seperti tombol Alt sebelah kiri, pilih dari menu System, Preference, Keyboard. Pada tab Layout Option, buka 'Third level choosers', dan ganti fungsi dari 'Third level choosers' menjadi tombol lain.




2. Perbaiki resolusi dari layar monitor

Anda sudah masuk ke sistem operasi Ubuntu dan tampilan dari layar monitor 'high res' anda yang mahal itu hanya berada pada resolusi 1024x768, tidak berada pada resolusi 1280x1024 atau 1600x1200 yang juga telah anda pilih pada saat proses instalasi. Lalu anda melakukan pilihan dari menu System, Preferences, Screen Resolution, hanya untuk melihat bahwa resolusi tertinggi yang dapat diberikan oleh layar monitor anda tidak terdapat pada daftar drop-down yang ada. Apa sih penyebabnya?

Ini biasanya disebabkan karena Ubuntu gagal untuk mengenali karakteristik dari monitor anda. (Kegagalan mengenali Graphics card juga mungkin, tetapi berdasarkan pengalaman penulis masalah tidak dikenalnya monitor adalah lebih sering.)
Untungnya, telah ada sebuah petunjuk di wiki Ubuntu berjudul Fix Video Resolution Howto yang sangat membantu untuk menyelesaikan masalah ini (dapat dilihat disini: http://help.ubuntu.com/community/FixVideoResolutionHowto). Petunjuk yang ada disana sangat bermanfaat agar tampilan monitor anda berfungsi maksimal.


3. Lakukan Instalasi Automatix

Dengan Automatix, anda dapat dengan mudah menambahkan komponen2x baru yang tidak termasuk kedalam proses default instalasi Ubuntu kedalam sistem anda. Sebagai contoh, Automatix dapat dengan mudah mengaktifkan fungsi DVD, hanya dengan proses point-and-click.

Periksalah halaman proses instalasi Automatix di http://www.getautomatix.com/wiki/index.php?title=Installation, dan kemudian ikuti instruksi2x untuk melakukan download dan instalasi untuk Feisty.

Setelah proses itu selesai, anda akan menemukan menu Automatix dibawah pilihan menu
Applications, System Tools, Automatix.


4. Pastikan seluruh file Media yang anda miliki dapat dimainkan

Mulailah melakukan double-click pada seluruh jenis file audio dan video yang ada, untuk melihat apakah file2x tersebut dapat berfungsi. (Anda akan menemukan link ke folder Home anda dan partisi Windows anda -- jika anda memilikinya -- pada menu Place, jadi mulailah dari sana untuk menemukan koleksi file2x media anda.) Pada saat Feisty menemukan suatu jenis file yang tidak dapat ditanganinya, sebuah codec intaller akan muncul secara otomatis yang akan membantu anda untuk men-download dan menginstall hal2x yang dibutuhkan untuk menjalankan file media tersebut.

Jika anda menemukan kesulitan untuk menjalankan dengan baik sebuah file jenis video, walaupun anda sudah berusaha. Gunakan Automatix (lihat bagian 3) untuk melakukan instalasi kumpulan paket AUD-DVD Codecs; lalu gunakan Synaptic untuk menginstal paket Totem-xine, kemudian coba lagi untuk menjalankan file video tersebut. (Prosedur ini akan men-disable kemampuan Feisty untuk secara otomatis mencari codecs yang sesuai, tetapi anda melakukan langkah ini hanya jika cara pertama gagal melakukan pencarian codecs.)


5. Aktifkan Fungsi Desktop Effects

Jika anda memiliki sebuah graphics card dengan kemampuan 3D, sangat dianjurkan untuk memeriksa apakah fungsi Desktop Effects (sebuah feature percobaan yang akan memberikan efek 3D pada deskto Linux anda) dapat berjalan dengan baik pada sistem anda. (Feature ini akan berjalan dengan sempurna pada beberapa mesin, akan mengalami crash setelah beberapa saat pada mesin2x lainnya, dan sama sekali tidak berfungsi pada PC2x yang kurang beruntung -- karena inilah disebut sebagai feature percobaan.)

Untuk mencoba Desktop Effects, pilih dari menu System, Preferences, Desktop Effects. Pada saat dialog box 'Enable the driver?' muncul, klik pada Enable Driver. Kemudian anda akan diminta untuk me-restart komputer anda (sesuatu yang jarang terjadi di sitem operasi Linux).

Setelah itu, login kembali dan pilih dari menu System, Preferences, Desktop Effects kembali. Pada dialog box yang baru, klik tombol Enable Desktop Effects. Selama beberapa saat monitor anda akan terlihat bergaris-garis, tetapi setelah itu akan tampil seperti semula kembali. Tetapi anda akan mendapatkan sesuatu yang baru, pada saat anda menggerakkan sebuah window atau membuka sebuah menu drop-down. (Wow..., lihatlah itu!)

Jika segala sesuatunya terlihat sempurna, pada dialog box klik Keep Settings untuk konfirmasi perubahan. (Jika ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik, ini adalah saatnya anda untuk kembali kekondisi semula. Jika terjadi hal2x yang sangat buruk, misalnya anda bahkan tidak dapat melihat dialog box yang muncul, jangan takut; Feisty secara otomatis akan kembali ke setting semula setelah 30 detik.)

Cobalah untuk mengaktifkan efek dari workspace-switching pada Desktop Effects; pada saat anda berpindah ke workspace lain (melalui ikon workspace yang ada dibagian kiri bawah desktop anda), anda akan melihat efek perpindahan ini. Perhatikan juga apa yang terjadi jika anda menekan tombol Alt-Tab.

Jika anda tidak suka dengan apa yang sudah anda lihat akibat mengaktifkan Desktop Effects ini (atau jika anda mendapatkan sistem anda jadi mudah crash atau anda mendapatkan sesuatu keanehan setelah mengaktifnya), anda dapat mematikan fungsi Desktop Effects ini dengan menampilkan kembali dialog box Desktop Effects dan meng-klik pada tombol Enable Desktop Effects. Yup, anda sudah membaca dnegan benar: tombol tersebut dapat menjadi toggle -- walaupun saat ini label dari tombol tersebut tidak berubah menjadi 'Disable Desktop Effects' agar dapat menjadi petunjuk bagi pengguna. Jadi dengan menekan tombol ini pada saat efek di fungsikan (enable) akan membuatnya menjadi tidak berfungsi (disable).


6. Cobalah Beryl untuk tampilan yang menawan

Desktop Effects dari Feisty digerakkan oleh sebuah software bernama Compiz (http://compiz.org/), pertama kali dekembangkan di Novell. Tahun lalu beberapa orang yang berkerja pada Compiz memutuskan untuk memisahkan diri dari project tersebut. Dengan menggunakan kode sumber saat itu, dikembangkan dan ditawarkan sebagai Beryl (http://beryl-project.org/). Tetapi kedua project itu, akhirnya bersatu kembali pada tahun ini. Sambil menunggu hasil akhir dari bersatunya kembali project2x tersebut, jika Desktop Effects dapat berjalan dengan sempurna pada mesin anda, kemungkinan versi terakhir dari Beryl akan juga berjalan dengan sempurna. Dan Beryl adalah sesuatu yang jauh lebih menawan -- dan juga jauh lebih mudah untuk di konfigurasi -- dibandingkan dengan Desktop Effects.

Untuk mencoba Beryl, pertama matikan fungsi Desktop Effects, kemudian buka sebuah window Terminal dengan memilih menu Applications, Accessories, Terminal, kemudian ketikan perintah berikut :

sudo gedit /etc/apt/sources.list

Tambahkan baris2x dibawah ini pada bagian atas file teks yang muncul:

deb http://ubuntu.beryl-project.org feisty
main


Simpan file teks tersebut dan keluar dari proses editing. Lalu kembali ke command line, ketikan perintah2x ini satu persatu :

wget
http://ubuntu.beryl-project.org/root@lupine.me.uk.gpg
-O- | sudo apt-key add -

sudo apt-get install beryl beryl-manager
emerald-themes heliodor beryl-manager

beryl-manager


Kemudian akan terlihat sebuah berlian berwarna merah pada area notifikasi (para pengguna sistem operasi Windows, menyebutnya sebagai "system tray") di bagian kanan atas layar anda. Dengan menggunakan klik-kanan pada ikon tersebut, akan menampilkan bebberapa pilihan menu.

Memilih Window Manager membuat anda dapat berpindah antara Beryl, Compiz, atau Metacity (sebagai default, yang merupakan sebuah Window Manager untuk Gnome). Memilih Window Decorator memberikan efek kepada cara menampilkan frame dari sebuah window. Memilih Emerald, dan anda akan mendapat frame window di design dnegan Beryl. (Lihatlah pada Emerald Theme Manager, yang juga terletak pada menu berlian merah, untuk pilihan2x lainnya). Memilih Heliodor, dan anda akan mendapatkan batas dari window yang diambli dari Metacity.

Memilih Beryl Settings Manager akan membawa anda kedalam labirin konfigurasi dialog box dari Beryl. Peringatan: Jika anda senang melakukan setting, anda akan menghabiskan waktu anda selama beberapa jam disini. Buat catatan dimana anda dapat memilih fungsi2x di sudut layar: Pilih General Options sepanjang sisi atas dan Shortcuts sepanjang sisi kanan, dan kemudian klik tab Screen Edges. Fungsi 'Initiate Window Picker for All Workspaces' adalah sama dengan featrue pada Mac OS Expose -- dan penulis menyebutnya sebagai surga dari task-switching.

Jika Beryl dapat berjalan dengan satbil dan anda menginginkan diaktifkan setiap kali anda login, pilih System, Preferences, Sessions. Pada tab Startup Programs, klin New. Masukan beryl-manager pada kedua teks box yang ada dan klok OK. Kemudian klik Close


7. Kenali dengan baik package managers

Tersedia banyak Free Software untuk sebuah sistem Ubuntu, dan anda tidak perlu mencari-cari di Web untuk menemukannya. Pada trik terakhir ini, kita akan membahas sebuah command-line yaitu package manager (merupakan bagian dari sebuah sistem Linux yang memeriksa apa saja yang sudah terinstall atau belum terinstall), Tetapi sekarang kita akan melihat kepada dua buah package management yang lebih user friendly.

Yang pertama adalah sebuah dialog box Add/Remove Applications, yang dapat ditemukan dari pilihan menu Applications, Add/Remove. Berbeda dengan pilihan yang juga ada di sistem operasi Windows, tool ini lebih baik dalam hal emndownload dan menginstalasi sebuah aplikasi baru. Anda akan kagum terhadap apa yang ditawarkan oleh tool ini, dan pada kasus2x tertentu anda akn dibuat terkejut dengan kualitas yang tinggi dari software yang anda cari.

Jika anda ingin melihat yang lebih canggih lagi, lebih banyak daftar paket yang tersedia, pilihlah System, Administration, Synaptic Package Manager. Jika Add/Remove Applications adalah sebuah package manager kecil, Synaptic adalah sebuah package manager raksasa. Jika anda ingin lebih dalam mempelajari paket2x yang membentuk sistem anda (dan mencari sesuatu yang baru), kombinasi tampilan2x dari Synaptic adalah sebuah tempat yang menarik untuk dijelajahi.

Penulis dapat menuliskan sebuah posting baru dalam blog, mengenai paket2x yang bagus dan menarik yang tidak di instalasi secara default, tetapi untuk saat ini penulis hanya ingin memberikan sebuah tip tambahan: Jika anda menjalankan Ubuntu dari sebuah laptop dan kartu Wi-fi anda tidak dikenal atau di support, cobalah untuk menginstal paket Ndisgtk ( terdaftar di Synaptic sebagai Ndisgtk, tetapi pada Add/Remove Applications terdaftar sebagai 'Wireless Windows Drivers'). Kemudian pada menu Ubuntu, pilih System, Administration, Windows Wireless Drivers. Untuk menampilkan sebuah dialog box yang menanyakan dimana lokasi dari file INF yang merupakan driver dari wireless adapter pada sistem operasi Windows anda berada. Jika nada memiliki disket atau CD dari driver tersebut, cari file driver tersebut disana, kemudian periksa apakah Ndisgtk dapat mengenalnya dan tentu saja mengaktifkan Wi-fi dari laptop anda.

Monday, August 20, 2007

Instalasi Ubuntu 7.04 (Feisty Fawn) pada OS X dengan Parallels Desktop 3.0

< Translated from the original in the http://www.simplehelp.net/2007/08/15/
how-to-install-ubuntu-feisty-fawn-in-os-x-using-parallels-desktop-30-
a-complete-walkthrough/>

Tutorial ini akan membimbing anda tahapan2x yang harus dilakukan dalam melakukan proses instalasi Ubuntu 7.04 (Feisty Fawn) dengan menggunakan Parallels Desktop 3.0 (Build 4128) pada OS X.

1. Tutorial ini ditujukan untuk...
2. Latar Belakang
3. Melakukan Setting di Parallels untuk instalasi Ubuntu
4. Proses Instalasi Ubuntu
5. Proses Instalasi Tools dari Parallels di Ubuntu


Tutorial ini ditujukan untuk...

Tutorial ini ditujukan untuk siapa saja yang memiliki Mac berbasis prosesor Intel, yang sangat tertarik untuk menggunakan sistem operasi Linux - khususnya Ubuntu, dan memiliki sedikitnya 1 jam waktu luang untuk melakukan proses instalasi (tidak termasuk waktu yang digunakan untuk melakukan download Ubuntu).

Langkah2x dan screenshot yang digunakan pada tutorial ini adalah dengan menggunakan Parallels Desktop 3.0 (Build 4128) yang berjalan pada MacBook Pro dengan OS X (10.4.10). Dengan kata lain, akan hampir mirip jika anda memiliki sebuah Mac Pro, Mac Mini, MacBook atau Apple Mac apapun yang berbasis prosesor Intel.

Latar Belakang

Ubuntu adalah sebuah sistem operasi berbasis Linux yang merupakan program bebas (free) dan dengan kode sumber yang terbuka (open source) yang sangat fokus kepada penggunanya (user) dan kemudahan penggunaannya. Pada saat anda selesai melakukan proses instalasi Ubuntu, sistem anda dapat langsung digunakan dengan mudah. Pada layar monitor anda, anda akan mendapatkan serangkaian aplikasi2x untuk produktivitas perkantoran, aplikasi2x untuk pemanfaatan internet, aplikasi2x untuk membuat gambar dan desain grafis, dan aplikasi2x permainan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Ubuntu, kunjungi situsnya di http://www.ubuntu.com/ubuntu.

Seperti yang sudah anda ketahui, kami di Simplehelp sering merekomendasikan sebuah software, dan hampir selalu merupakan software2x yang bebas untuk digunakan. Tetapi Parallels bukanlah sebuah software yang bebas digunakan, tetapi harga yang kita bayar sesuai dengan manfaatnya. Parallels akan mengijinkan anda untuk menjalankan sistem operasi lain (dalam hal ini Ubuntu) pada Mac anda - tanpa perlu khawatir akan kehilangan setting2x pada OS X, dokumen2x atau file2x yang anda miliki. Dan jika anda tidak menyukai sistem operasi yang baru anda install anda tinggal membuangnya ke tempat sampah (trash) dan kembali ke kondisi semula. Salah satu manfaat utama dari penggunaan Parallels ini adalah anda dapat menjalankan sistem operasi lain (dalam hal ini Ubuntu) pada saat yang bersamaan dengan sistem operasi OS X. Anda tidak perlu melakukan restart pada komputer anda setiap kali anda akan berpindah dari sistem operasi OS X ke Ubuntu atau sebaliknya.
Lebih jauh mengenai Parallels dapat dilihat disini: http://www.parallels.com/en/products/desktop/.


Sebelum anda memulai - pastikan anda sudah mendownload Ubuntu dari http://www.ubuntu.com/download. File yang harus anda download (pada saat ini, 8/15/07) adalah ubuntu-7.04-desktop-i386.iso. Juga, pastikan Parallels Desktop 3.0 sudah terinstal pada Mac anda.


Melakukan Setting di Parallels untuk instalasi Ubuntu

  1. Jika ini adalah saat pertama kali anda menggunakan Parallels, maka tampilan dari Wizard akan muncul secara otomatis. Jika bukan merupakan saat yang pertama kalinya anda menggunakan Parallels, tampilkan Wizard dengan memilih File -> New…
  2. parallels desktop 3 and ubuntu

  3. Pilih Custom dan kemudian klik tombol Next >.
  4. parallels desktop 3 and ubuntu

  5. Pada OS Type: pilih Linux dan pada OS Version: pilih Other Linux kernel 2.6. Klik Next > untuk melanjutkan.
  6. parallels desktop 3 and ubuntu

  7. Jumlah default dari memory (RAM) adalah 256MB. Saya menyarankan agar dinaikan menjadi 512MB dengan asumsi MacBook Pro memiliki memory sebesar 2GB. Setelah itu, klik Next >.
  8. parallels desktop 3 and ubuntu

  9. Pilih Create a new hard disk image dan kemudian, klik Next >.
  10. parallels desktop 3 and ubuntu

  11. Ukuaran default dari virtual hard disk akan diset pada 32000MB (sekitar 32GB). Dianjurkan untuk memilih pilihan Expanding virtual hard disk, anda tidak akan langsung menggunakan 32000MB, Parallels akan mengalokasikan ruang hard disk sesuai dengan kebutuhannya, sampai dengan maksimum 32000MB. Pilihan default adalah yang terbaik. Klik Next > setelah anda melakukan pilihan.
  12. parallels desktop 3 and ubuntu

  13. Saya menggunakan pilhan Shared Networking sebagai pilihan jaringan, tetapi anda dapat memilih pilihan lain sesuai dengan kebutuhan anda. Klik Next >.
  14. parallels desktop 3 and ubuntu

  15. Kemudian berikan sebuah nama untuk virtual machine ini. Jika anda klik pada simbol segitiga More Options, anda juga dapat memilih dimana file2x dari virtual machine akan disimpan, dan apakah Parallels akan membuat sebuah shortcut untuk Ubuntu pada desktop. Klik Next >.
  16. parallels desktop 3 and ubuntu

  17. Disini anda harus memutuskan jika anda ingin mengalokasikan peningkatan kinerja dari virtual machine (dalam hal ini Ubuntu) atau OS X-nya - pada saat virtual machine sedang berjalan. Setelah anda melakukan pilihan, klik Next >.
  18. parallels desktop 3 and ubuntu

  19. Klik More Options dan pilih ISO image. Kemudian klik tombol Choose… .
  20. parallels desktop 3 and ubuntu

  21. Carilah lokasi dari file .isoUbuntu (ubuntu-7.04-desktop-i386.iso), pilih dan klik Open.
  22. parallels desktop 3 and ubuntu

  23. Pastikan Start Linux Kernel 2.6 installation sudah anda pilih, dan kemudian klik Finish.
  24. parallels desktop 3 and ubuntu

  25. Ubuntu akan melakukan proses boot untuk pertama kalinya.
  26. parallels desktop 3 and ubuntu

  27. Klik didalam window Parallels, pastikan pilihan pada Start or install Ubuntu, dan tekan tombol enter pada keyboard.
  28. parallels desktop 3 and ubuntu

  29. Jangan hiraukan tampilan yang terlihat pada layar monitor anda, ini akan berlangsung selama 20-30 detik.
  30. parallels desktop 3 and ubuntu

  31. Sistem operasi Ubuntu akan terlihat. Karena file .iso yang anda download adalah sebuah image “Live”, anda dapat langsung mencoba untuk menggunakan sistem operasi ini. Jika anda tidak terhubung ke Internet…
  32. parallels desktop 3 and ubuntu

  33. Pilih icon Network dari sisi kanan menu bar. Pilih Wired Network dan anda akan langsung terhubung ke Internet melalui OS X.
  34. parallels desktop 3 and ubuntu

Proses Instalasi Ubuntu

  1. Pada saat anda siap untuk melakukan proses instalasi Ubuntu, double-click icon Install pada desktop Ubuntu anda.
  2. parallels desktop 3 and ubuntu

  3. Pilih bahasa yang akan anda gunakan dari daftar yang ada di kolom sebelah kiri dan klik Forward.
  4. parallels desktop 3 and ubuntu

  5. Pilih kota yang terdekat dengan lokasi anda dari daftar Selected city: dan kemudian klik Forward.
  6. parallels desktop 3 and ubuntu

  7. Pilih jenisa dari layout keyboard yang akan anda gunakan, dan kemudian klik Forward.
  8. parallels desktop 3 and ubuntu

  9. Pastikan Guided - use entire disk dan SCSI1 sudah terpilih (ini adalah pilihan default).
  10. parallels desktop 3 and ubuntu

  11. Tidak ada yang perlu anda import, langsung klik Forward
  12. parallels desktop 3 and ubuntu

  13. Masukan nama anda pada Name, nama yang akan anda gunakan untuk proses login, sebuah password dan nama dari komputer Ubuntu anda ditempat yang disediakan. Sekali lagi, klik Forward.
  14. parallels desktop 3 and ubuntu

  15. Dan akhirnya, klik tombol Install.
  16. parallels desktop 3 and ubuntu

  17. Ambilah secangkir kopi atau minuman lain pilihan anda. Proses ini akan berlangsung selama beberapa saat.
  18. parallels desktop 3 and ubuntu

  19. Pada saat proses instalasi selesai, pilih Continue using the live CD, jangan pilih Restart now (karena kita akan melakukan beberapa perubahan sebelum menggunakan sistem operasi Ubuntu ini).
  20. parallels desktop 3 and ubuntu

  21. Matikan Ubuntu dengan malakukan klik pada tombol merah “Log off” pada bagian kanan atas dari desktop Ubuntu.
  22. parallels desktop 3 and ubuntu

  23. Kemudian pilih Shut Down dari menu.
  24. parallels desktop 3 and ubuntu

  25. Jangan hiraukan jika sistem operasi Ubuntu anda terlihat seperti berhenti bekerja/hang, dan tampilan layar terlihat kacau. Gunakan tombol combo pada keyboard untuk melepaskan fokus dari keyboard dan mouse dari sistem operasi Ubuntu (dan akan terlihat pada sisi kiri bawah dari window Parallels). Gunakan tombol kotak merah Stop Virtual Machine untuk mematikan sistem operasi Ubuntu.
  26. parallels desktop 3 and ubuntu

  27. Kembali ke window konfigurasi dari Ubuntu, klik link Configuration.
  28. parallels desktop 3 and ubuntu

  29. Pilih CD/DVD-ROM 1 dari kolom sebelah kiri. Pada frame bagian kanan dari Configuration Editor, pilih Use CD/DVD-ROM. Klik OK.
  30. parallels desktop 3 and ubuntu

Proses Instalasi Tools dari Parallels di Ubuntu

  1. Nyalakan kembali sistem operasi Ubuntu, dan setelah anda mendapatkan tampilan desktop Ubuntu, gunakan tombol combo pada keyboard untuk mengembalikan fokus dari keyboard dan mouse ke sistem operasi OS X. Pilih Actions dari menu di Parallels, dan pilih Install Parallels Tools… dari daftar menu yang terlihat.
  2. install parallels tools in ubuntu ubuntu

  3. Anda akan melihat pesan peringatan (warning/about). Klik OK untuk menutupnya (setelah anda membaca isi pesan tersebut tentunya).
  4. install parallels tools in ubuntu ubuntu

  5. Kembali ke sistem operasi Ubuntu, sebuah wondow File Browser akan terlihat. Abaikan saja untuk saat ini.
  6. install parallels tools in ubuntu ubuntu

  7. Pilih Applications -> Accessories dan kemudian Terminal.
  8. install parallels tools in ubuntu ubuntu

  9. Ketikkan perintah dibawah ini:
    sudo sh /cdrom/parallels-tools.run

    dan ketikkan password anda jika diminta. Setelah beberapa saat, anda akan kembali ke command prompt. Pastikan bahwa Please restart your Xserver or reboot whole VM tertulis dibaris atas dari command prompt, dan kemudian tutup window Terminal. Tekan ctrl + alt + delete untuk melakukan restart dari Xserver (atau gunakan tombol log out). Pada saat anda melakukan proses sign in kembali, anda dapat memindahkan mouse (dan fokus keyboard) anda masuk dan keluar dari window Ubuntu/Parallels tanpa harus menggunakan tombol combo pada keyboard.

    install parallels tools in ubuntu ubuntu